Kamis, 23 Juni 2011

FOTO: Alas Kaki Trendi Berbahan Perca Batik

Perca-perca batik menjelma menjadi sepatu dan tas yang digandrungi dengan label: Kulkith.
Kain batik tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan pakaian. Potongan-potongan kecil batik masih dapat dimanfaatkan. Adalah Agnes Tandia, seorang mahasiswi Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB yang berhasil menyulap kain perca batik menjadi sepatu trendi dalam brand yang sudah memiliki fansnya tersendiri, Kulkith.



Batik kini memang tak lagi sekedar jarik atau kemben yang identik dengan masyarakat tempo dulu atau pedesaan. Wujudnya pun tak melulu helaian kain panjang tanpa jahit. Kain yang dilukis dengan lilin atau malam itu telah menjadi bagian tren fashion.



Lewat kreasi Agnes Tandia, seorang mahasiswi Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, perca-perca batik menjelma menjadi sepatu dan tas yang diminati anak muda.



Bermula dari tugas akhirnya, Agnes, yang genap berusia 23 tahun Oktober mendatang, mengkreasikan perca-perca batik sisa konveksi untuk sebuah usaha yang menjanjikan. Sudah dua tahun, Agnes memproduksi sepatu dan tas berbahan batik lewat merek dagang: Kulkith.



Ia melawan citra yang terlanjur lekat bahwa anak muda enggan mengenakan batik. Buktinya, dagangan Agnes laris manis dengan omzet penjualan Rp30-60 juta sebulan. Bahkan, mencapai Rp100-120 juta sebulan menjelang lebaran.



"Biasanya batik dipakai anak muda hanya ketika kondangan. Nah, saya mau buat agar batik dapat selalu dipakai, walaupun tempatnya berbeda. Di kaki, tapi kan sama saja. Ternyata banyak yang suka," pekan lalu.



Diakuinya, ia mendapatkan inspirasi desain dari sering melihat majalah-majalah fashion dan melakukan padu padan desain. Penasaran dengan desain-desain uniknya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar